Pranala.co.id (Limboto) – Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo bersama sejumlah pimpinan OPD hadiri Pengajian Akbar bertempat di pondok pesantren Sirojuht Tholibiin kecamatan mootilango Kabupaten Gorontalo, Sabtu (16/11/19).

Pengajian Akbar ini dalam rangka Istighosa Kubro yang dirangkaikan dengan momentum Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pengajian Akbar adalah rutinitas secara mobile setiap bulan itu dihadiri kurang lebih dua ribu Umat islam, kali ini berlangsung di pelataran masjid Darussalam Kecamatan Boliyohuto.

Menariknya, pengajian tersebut dihadiri, KH. Muhammad Namuddin selaku pengasuh pondok pesantren Baitul Abidin Badas kediri jawa timur.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan dalam sambutannya, Sejak awal Ada 3 pilar penting untuk menunjang pembangunan daerah Kabupaten Gorontalo. 3 pilar itu yaitu, agama, budaya dan Ilmu.

” Saya sangat bangga melihat semangat masyarakat khususnya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan di daerah ini, alhamndulillah, disejumlah Kecamatan sudah ada bermunculan pondok pesantren,” Beber Nelson.

Ketua Dewan Masjid Indonesia ( DMI) provinsi Gorontalo itu menyampaikan, tahun 2020 nanti pemerintah telah menganggarkan untuk bantuan pondok pesantren Sirojuht Tholibiin.

” Pemkab Gorontalo sudah mencatat bantuan pengembangan pondok pesantren senilai 100 juta,” tukasnya.

Ia menjelaskan, Agama merupakan pilar yang memberikan arah dalam proses pembangunan sehingga pembangunan itu melahirkan progres, sehingganya program-program dibidang keagamaan terus di dorong, antara lain mengembangkan Baznas Kabupaten Gorontalo dan kegiatan keagamaan yang tidak hanya di tingkat Kabupaten tapi juga sampai tingkat desa.

Dalam penyampaiannya, Bupati mewajibkan seluruh ASN untuk menjadi pengurus dewan masjid Indonesia dan takmirul masjid. Serta mengoptimalkan pemahaman untuk bisa membaca Al-Quran, bagi ASN yang beragama islam.

Diakhir kata Nelson mengatakan, dalam rangka memenuhi kebutuhan guru agama, Pemkab Gorontalo tahun 2017 telah mengangkat ratusan guru agama di daerah ini termasuk melahirkan Universitas Nahdatul Ulama.

%d blogger menyukai ini: