Pranala.co.id- Guru sebagai garda terdepan dalam proses pendidikan, tidak hanya mengemban tugas mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada anak-anak didiknya tapi juga menjadi sumber inspirasi dan teladan dalam membentuk karakter anak didik.

Hal itu dikemukakan Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo dalam sambutannya saat menghadiri sekaligus membuka Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Gorontalo di aula Kantor Dinas Dikbud Kab. Gorontalo di Limboto, Kamis (20/10).

Dijelaskannya,berbicara tentang guru, tidak dapat dilepaskan dari dunia pendidikan yang memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang berbudi pekerti yang luhur demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, unggul dan berkarakter.

Dalam konteks ini menurut Bupati Nelson, guru merupakan pelopor utama dalam menggerakkan pembangunan dan kemajuan bangsa secara keseluruhan, termasuk di Kab. Gorontalo.

“Dari tugas dan perannya yang demikian penting dan strategis itu, guru adalah pelopor utama penggerak pembangunan dan kemajuan bangsa, termasuk di Kab. Gorontalo” ujarnya.

Dibandingkan dengan profesi lainnya, Guru, ujar Bupati Nelson, memiliki jumlah yang banyak yang sangat berpotensi menjadi pelopor dalam melahirkan SDM yang mumpuni.

Meski demikian, tidak hanya kuantitas yang menjadi sumber kebanggaan, tapi juga aspek kualitas guru, juga patut terus didorong dan ditingkatkan di masa-masa mendatang.

Ketua PGRI Provinsi Gorontalo periode 2002-2013 ini menjelaskan, salah satu pilar penting dalam meningkatkan kualitas guru adalah organisasi profesi guru, yakni PGRI yang sudah berpengalaman sejak era kemerdekaan dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan guru di Indonesia selama ini.

Foto Istimewah

Pada kegiatan yang bertemakan, ” Bangkit Guruku, Maju Negeriku Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”, Bupati yang juga mantan Ketua PB PGRI ini mengungkapkan terima kasih dan apresiasinya terhadap dedikasi dan pengabdian guru, khususnya guru di Kab. Gorontalo yang telah bekerja profesional selama ini.

“Saya berterima kasih kepada para guru, khususnya di Kab. Gorontalo yang selama ini telah bekerja secara profesional dan memberikan pengabdian dalam mendidik anak-anak bangsa” jelasnya.

Menurutnya, dari tahun ke tahun, kualitas dan kompetensi guru terus mengalami peningkatan, bahkan sudah jauh lebih baik dibandingkan pada masa lalu.

Untuk saat ini, sudah tidak ada lagi, guru yang lulusan setingkat SMA, semuanya sudah berkualifikasi S1, bahkan sudah ratusan guru yang berkualifikasi S2 dan puluhan bergelar S3.

Hal itu, ungkap Bupati dua periode ini merupakan sebuah kemajuan yang menggembirakan.

Bupati yang pernah terlibat dalam proses Perjuangan melahirkan Undang-Undang Guru dan Dosen tahun 2005 silam ini, juga menjelaskan, PGRI sebagai organisasi profesi guru terbesar di Indonesia, selama ini selalu tampil terdepan dalam memperjuangkan kepentingan guru dan secara terus menerus melahirkan berbagai ide dan gagasan bagi pembangunan pendidikan di Indonesia.

Untuk itu, melalui Konferensi Kerja PGRI Kab. Gorontalo ini, Bupati Nelson mengharapkan dapat melahirkan gagasan-gagasan baru yang kreatif dan inovatif yang akan menjadi program PGRI Kab. Gorontalo ke depan.

Foto Istimewah

Di sisi yang lain, Bupati Nelson juga meyakini, dari semangat solidaritas dan soliditas guru di bawah naungan PGRI, maka ke depan organisasi ini semakin dicintai oleh anggotanya, disegani dan berwibawa di tengah masyarakat.

Berkat itu pula,.Bupati Nelson mengakui bahwa ia merasa bangga menjadi bagian dari PGRI selama ini.

Sebagai bentuk kebanggaan itu, salah satunya Bupati Nelson memajang fotonya yang berbaju kebesaran PGRI di ruang tamu rumah dinas jabatan Bupati.

” Saya sendiri, kalau di ruangan saya itu terpampang foto saya yang mengenakkan baju PGRI. Bagi saya mengenakan baju PGRI itu adalah suatu kebanggaan. Karena kalau kita bicara PGRI itu abadi,” jelasnya.

Di sesi akhir sambutannya, Bupati Nelson mengharapkan agar mulai saat ini, PGRI Kab. Gorongalo dapat terus membangun konsolidasi organisasi agar tetap solid secara kelembagaan dalam rangka menghadapi berbagai tantangan yang menghadang bagi kemajuan pendidikan ke depan, termasuk yang paling penting saat ini dan kedepan adalah keberadaan dewan kehormatan guru.

“Kepada Ketua PGRI, saya berharap agar konsolidasi ini harus benar-benar dilakukan, yang terpenting itu yaitu, Kelembagaannya dan Dewan Kehormatan Guru,” pungkasnya.

Pewarta : Agung Nugraha

%d blogger menyukai ini: