Pranala.co.id-Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo bersama Forkopimda Kabupaten Gorontalo, memediasi polemik antara masyarakat dan Pabrik Gula (PT. PG).

Melalui pantauan awak media, di dalam mediasi tersebut di hadiri oleh Kapolres Gorontalo, Dandim 1315, Kasat Satpol PP, Sekretaris Dinas Perkim, Kepala Desa, Camat, Boliohuto CS, dari GM PT.PG, Kepala Pertanahan, dan unsur masyarakat.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo  mengatakan, bahwa ini ada hikmahnya adalah jangka panjang, ada terungkap ada lima poin, yaitu tentang kepemilikan lahan, masyarakat ingin ada CSR dari Pabrik Gula walaupun itu sudah dilakukan pihaknya akan mengecek itu, kemudian pejabat-pejabat disitu diharapkan diberikan ruang,  setelah itu juga masalah tonase atau muatan melebihi, dan itu selalu dikeluhkan masyarakat.

” hari ini kita memediasi polemik antara masyarakat dengan PT. PG, saya melihat polemik ini sudah berjalan selama dua minggu terakhir, dinamika ini semakin meningkat, dan menurut saya sudah di politisasi,” ungkap Bupati Gorontalo saat di wawancarai, senin (13/2/2023).

Lebih lanjut kata Nelson, kalau sudah bicara politisasi tidak jernih lagi kita untuk berfikir, perlu diketahui bahwa pabrik gula ini adalah investasi yang terus didorong, dan pihaknya selalu memberi ruang soal itu.

” tapi disisi lain juga kita ingin, rakyat juga dilayani dengan baik, setelah kita kaji Problem ini adalah, soal komunikasi, baik itu dari pemilik kandang, yang tidak berkomunikasi baik dengan Pabrik Gula, dan saya melihat juga dari pabrik gula melakukan tindakan sendiri. Tanpa, berkoordinasi dengan para kepala Desa, dan aparat kepolisian,” katanya.

Bupati dua periode itu juga menjelaskan bahwa inilah tujuannya untuk mempertemukan pada hari ini, insya allah pihaknya akan turun ke lapangan, ada dua hal yang akan segera dituntaskan, yang pertama tentang Plat Deker apakah itu akan dikembalikan atau tidak, akan di lihat nanti di lapangan besok, dan yang ke dua membuka akses untuk semuanya.

” dua itulah yang akan segera saya tuntaskan, agar tidak ada masalah, untuk masyarakat dan pabrik gula,” jelasnya.

Nelson juga mengungkapkan, dari Kapolres Gorontalo akan mencari jalan keluarnya nanti, karena jujur saja sudah ratusan miliar yang di kerahkan ke sana untuk pembangunan jalan, untuk tahun ini kita buat, di tahun berikutnya rusak karena kapasitas muatan terlalu tinggi.

” ini yang juga saya sampaikan, ini bukan hanya pabrik gula, jagung juga banyak melebihi kapasitasnya, ini yang harus kita tertibkan, untuk jalan keluarnya di sana harus memiliki jembatan timbang, dan kita akan buatkan batas angkutan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, bahwa ada usulan perda penggunaan jalan, ketika dia melebihi angkutannya, bisa mendapatkan sangsi, atau mendapatkan imbalan dan seterusnya.

”  harapan dari masyarakat juga tadi untuk perbaikan jalan, saya juga yang saya minta kepada masyarakat agar menjaga stabilitas,  jangan ada pembakaran, kalau ada pembakaran itu akan menjadi masalah hukum, kalo bicara masalah hukum, tidak ada yang kebal hukum, saya minta juga kepada masyarakat jangan mengambil tindakan sendiri, kami masih melakukan langkah-langkah, mari percayakan kepada kami, insya allah ada jalan keluar besok,” tandasnya.

Pewarta : Agung Nugraha

%d blogger menyukai ini: