Penghargaan diserahkan langsung direktur utama PT Info Media Digital Wahyu Dhyatmika. Di Hotel The Westin Jakarta, Selasa (29/8/).
Bupati Nelson menjelaskan, pertumbuhan ekonomi merupakan indikator utama yang jadi prioritas dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah. Sebab, pertumbuhan ekonomi berkolerasi terhadap pendapatan perkapita. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi mengindikasikan terjadinya pembangunan ekonomi di banyak bidang.
“Alhamdulillah saya menerima penghargaan dari Majalah Tempo. Penghargaan ini untuk pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Gorontalo,” kata Nelson.
Lanjut Nelson menguraikan, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gorontalo terus tumbuh. Dilihat dari geliat ekonomi yang sudah normal pasca pandemi Covid-19. Bahkan Kabupaten Gorontalo memberikan kontribusi terhadap perekonomian Provinsi Gorontalo sebesar 31,20 persen.
Saat ini, pendapatan perkapita Kabupaten Gorontalo berada di kisaran 34,893 juta rupiah. Artinya, pendapatan tiap penduduk di Kabupaten Gorontalo secara rata-rata sudah mencapai 34,9 juta rupiah pertahun atau sekitar 2,9 juta perbulan.
umum jumlah penduduk miskin di Kabupaten Gorontalo dalam kurun waktu 2016-2021 mengalami tren penurunan. Kemiskinan di Kabupaten Gorontalo pada tahun 2022 kembali turun 0,18, poin dari tahun 2021=17,89 persen menjadi 17,71 persen. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Gorontalo tahun 2021 mencapai 67,34 meningkat 0,42 poin (0,63 persen) dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya (66,92).
“Tahun 2020, tingkat kemiskinan terbuka (TPT) berada pada angka 3,41 persen. Kemudian pada tahun 2021 turun menjadi 2,12 persen. Sementara pada tahun 2022, ditekan turun menjadi 1,83 persen,” urai Nelson.
Lanjut Nelson menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 indeks inovasi Daerah Kabupaten Gorontalo masuk predikat kurang inovatif. Pada tahun 2022 Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) menyelenggarakan kompetisi inovasi daerah yang diikuti oleh beberapa OPD.
Dari hasil kompetisi itu, pemda mengikutsertakan inovasi pada penelitian indeks inovasi daerah di Kementerian Dalam Negeri dan berhasil mendapatkan nilai 53,820 dengan predikat kabupaten inovatif.
“Prestasi ini tidak bisa berhenti di sini, setiap tahun harus ada inovasi baru di daerah. Mudah-mudahan nilai indeks inovasi daerah bisa meningkat lagi. dimasa-masa yang akan datang,” tandasnya.