Pranala.co.id-Kabupaten Gorontalo Dalam rangka sosialisasi PSC (Public safety Center) Tim Penanganan Gawat Darurut 119 Kabupaten Gorontalo, mengadakan pelatihan bantuan hidup dasar kepada masyarakat umum di wilayah kerja puskesmas limboto barat, selasa (2/8/2022).

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kader kesehatan di limboto barat dengan mengangkat materi tentang kegawatdaruratan medis penanganan patah tulang dan bantuan hidup dasar. Menghadirkan pemateri dokter orthopaedi dan traumatologi (bedah tulang dan sendi) kabupaten gorontalo dan perawat ahli dalam emergensi.

Foto Istimewa

DR. Irawan Huntoyungo sebagai ketua IDI Kab. Gorontalo mengatakan, dalam materinya menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini, karena disamping mengenalkan kepada masyarakat tentang kegawatdaruratan di bidang bedah tulang dan sendi.

” juga merupakan bentuk pelayanan edukasi kepada masyarakat umum oleh Ikatan Dokter Indonesia yang saat ini memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia ke 114,” ungkap DR. Irawan

Pada materi lainnya oleh Ns. Rahmat Maga, SKep menjelaskan, betapa pentingnya pelaksanaan kegiatan ini, karena melalui kegiatan ini masyarakat bisa paham tentang penanganan gawat darurat dalam penanganan pertama di masyarakat.

” Ketua penyelenggara DR. Jeinfer Rivian Lestyorini atau lebih dikenal dgn DR. Lani Bobihoe pada pemaparannya mengatakan bahwa hadirnya PSC 119 Kab. Gorontalo menjadi terobosan penanganan medik yang hadir dalam 24 jam,” jelasnya.

Foto Istimewa

Ia juga menambahkan, PSC 119 Kab. Gorontalo merupakan tim PSC pertama yang ada di provinsi gorontalo yang juga menjadi kebanggaan pemerintah Kab. Gorontalo, hal ini dibuktikan dengan diresmikannya sebagai salah satu UPTD di dinas kesehatan Kab. Gorontalo.

Dalam sambutannya kadis kesehatan Kab. Gorontalo, DR. Andi Kurniati Naue, MKes, menyampaikan, sangat mengapresiasi kegiatan PSC 119 Kab. Gorontalo dimana pelatihan bantuan hidup dasar sudah seharusnya mulai di publikasikan ke masyarakat umum, karena beberapa kejadian emergensi paling banyak terjadi secara tiba-tiba dan butuh penanganan segera.

” Saya mengharapkan kepada peserta pelatihan untuk dapat menyimak, dan mempraktekan sesuai materi yang diterima,” pungkasnya.

Pewarta : Agung Nugraha

%d blogger menyukai ini: