Pranala.co.id-Serikat buruh Gorontalo yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)Provinsi Gorontalo, menggelar aksi damai di beberapa titik di wilayah Kota Gorontalo.Selasa (6/9)

Di tengah guyuran hujan yang berlangsung sejak pagi hari, sama sekali tidak menyurutkan semangat ratusan buruh yang dipimpin langsung Ketua FSPMI Provinsi Gorontalo Meyske Abdullah, untuk menyuarakan keadilan kepada pemerintah dan pengambil kebijakan di negeri ini.

Dalam aksinya, FSPMI menyuarakan 3 tuntutan penting kepada pemerintah, baik Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi yakni ; Pertama, menolak keras kenaikan BBM, Kedua, Menolak UU Nomor 12 tahun 2020 tentang Omnibuslaw Cipta Kerja, Ketiga, menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Gorontalo tahun 2023 sebesar 10 hingga 13 persen.

Untuk menyuarakan 3 tuntutan ini, massa aksi berturut-turut melakukan orasi di beberapa titik yang diawali dari TVRI Stasiun Gorontalo, dilanjutkan ke RRI Gorontalo.

Dari RRI,.masa aksi kemudian menuju Gedung DPRD Provinsi Gorontalo, berlanjut ke Kantor Gubernur Gorontalo dan berakhir di Bundaran Saronde Kota Gorontalo.

Ketua FSPMI Gorontalo Meyske Abdullah dalam orasinya menyerukan agar Pemerintah hendaknya mau mendengar rintihan rakyat kecil yang terdampak langsung dengan kenaikan BBM yang memicu melambungnya harga kebutuhan pokok masyarakat.

Demikian juga dengan kaum buruh yang memiliki penghasilan yang terbatas, juga.sangat merasakan dampak kenaikan BBM ini.

Untuk itu, Meyske Abdullah yang juga berprofesi sebagai Pengacara ini, mendesak Pemerintah agar tidak mengeluarkan kebijakan yang dapat menyusahkan rakyat kecil, termasuk kaum buruh.

Foto Istimewa

Di bagian lain, Ketua Partai Butuh Exco Kab. Gorontalo, Agung Pomalingo yang juga turun langsung dalam aksi ini, mengatakan sangat mendukung gerakan dan aksi FSPMI dan gabungan organisasi buruh lainnya yang menyuarakan kepentingan rakyat.

Menurutnya, aksi gabungan serikat buruh kali ini, merupakan wujud dari komitmen organisasi untuk menyuarakan kepentingan masyarakat yang tidak menghendaki kenaikan BBM yang semakin membuat kehidupan masyarakat kian terpuruk.

Selain itu, aksi ini juga merupakan bentuk idealisme dan panggilan untuk memperjuangkan hak-hak buruh untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak.

Untuk itu, Agung Pomalingo mengharapkan agar apa yang disuarakan oleh FSPMI dan organisasi Serikat Buruh lainnya di Gorontalo serta seluruh Indonesia, dapat didengar dan secepatnya dipenuhi serta ditindaklanjuti oleh Pemerintah pusat demi terwujudnya keadilan di bumi Indonesia.

Demikian juga, ia berharap agar pemerintah Provinsi Gorontalo dapat segera memenuhi tuntutan buruh dan pekerja di Gorontalo, terkait tuntutan kenaikan UMP yang saat ini sudah sangat tidak memadai lagi, seiring dengan terus melambungnya harga-harga kebutuhan pokok.

Masih terkait aksi kali ini, Agung Pomalingo bersyukur dan mengapresiasi organisasi FSPMI dan gabungan organisasi buruh lainnya di Gorontalo yang mampu melakukan aksi secara damai dan simpatik meski melibatkan ratusan massa aksi.

“Ini aksi yang luar biasa, meski menyuarakan tuntutan yang sangat mendesak dan berhubungan langsung dengan hajat hidup orang banyak serta membela kaum yang tertindas, namun tetap berlagsung damai dan simpatik” tandasnya.(***)

%d blogger menyukai ini: