Pranala.co.id (Limboto) – Bupati Gorontalo Prof Nelson Pomalingo menjadi narasumber pada Webminar dan E-Awarding bertema Peranan BUMD Di Masa Sulit. Hadir sebagai narasumber lain dalam seminar yang diikuti jajaran direksi BUMD itu antara lain: Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah; Dr. Moch. Ardian, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri; Hanung Herlianto, Direktur Pengawasan dan Penelitian Perbankan OJK, dan Santoso Rahmad, Direktur Utama Bank DIY.
Rangkaian acara ini selain untuk memberikan apresiasi kepada BUMD-BUMD terbaik, juga merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan Infobank dan The Asian Post atas bencana wabah pendemi Covid-19 yang ber-impact ke perekonimian nasional. Kegiatan yang mengambil Topik “Andil BUMD Dalam Mendukung Pemerintah Daerah Menangani Covid-19 & Penyelamatan Perekonomian” dilakukan secara Video conference (Vidcon) di Ruang Rapat Upango Badan Keuangan Kabupaten Gorontalo, Rabu (6/5/2020). Pada kesempatan itu, Bupati Nelson yang didampingi kepala Dinas PTSP dan Direktur BUMD mengatakan Kabupaten Gorontalo.
Dalam kesempatan itu, Bupati Gorontalo menyampaikan beberapa hal terkait BUMD di daerah ini. Di Gorontalo itu ada tiga. Yaitu terkait dengan jasa keuangan berupa Bank SulutGo. Bank SulutGo itu BUMD. “ BUMD di tingkat provinsi yang mewilayahi dua daerah termasuk kita di Kabupaten Gorontalo,” Ujar Nelson.
Kemudian, Ada dua BUMD lagi yang non jasa keuangan, yaitu pelayanan air (PDAM) dan BUMD PT global gorontalo gemilang yang melayani berbagai kegiatan non keuangan, tentunya perdagangan, industri melayani masyarakat.
“Tadi saya sudah menyampaikan, Bahwa ada beberapa tantangan bagi BUMD kita hari ini, Pertama adalah masalah profesionalisme. Karena itu, SDM sangat kita butuhkan, manajemen yang baik sangat juga diharapkan,” Ucap Nelson.
Kemudian, kaitannya dengan data. Data ini, IT dan di jaman sekarang IT sangat diharapkan untuk pelayanan tercepat. “Ini juga menjadi problema, kami merasakan pada saat pandemi Covid-19, bagaimana data itu dibutuhkan untuk pelayanan tercepat,” Kata Nelson.

Foto : Ist
Problema berikut adalah modal. Kami Kabupaten Gorontalo khusunya BUMD ada 2,5 Miliyar, Bank sulutGo,“ Modal saham kita kurang lebih 25 miliyar, kemudian juga kita PDAM yang saya kira sudah 24 miliyar modal yang ada disana yang kurang lebih 20 tahun berdiri dan ini terus kita kembangkan,” Jelasnya.
Khusus untuk BUMD Gemilang perannya, Pertama untuk mendorong mediasi eknomi masyarakat. Dia mengakui, Kalau bukan covid-19 ini, sudah banyak program-program perdagangan yang dimediasi di Kabupaten Gorontalo ini. “Peran kedua, Kita juga melakukan distribusi dari sembako yang ada dalam bantuan-bantuan Kabupaten Gorontalo dan Kami melihat lebih cepat dan tepat,” Kata Nelson lagi.
Ketiga, BUMD untuk menumbuhkan ekonomi rakyat dan dalam rangka sembako ini kita ingin data sehingga ekonomi tumbuh bagi nelayan –nelayan. BUMD juga mendorong yang tadinya bantuan beras akan di dorong dengan jagung sehingga petani kita bisa berkembang. “Kaitannya minyak kelapa yang selama ini diambil dari pabrik sehingga kedepan kita mendorong minyak kelapa rumahan produk lokal dan ini dikembangkan dengan baik dan higenis dan ini sudah dibuktikan dengan minyak kelapa gemilang dibuat daerah puncak,” Ungkap Nelson.
“Kita juga mendorong bank perekonomian rakyat yaitu Syariah dan kenapa ini kita dorong karena berbicara bank peraturannya lebih ketat dan pelayanan cepat. bicara syariah gajinya kecil namun pelayanan cepat,” Tandasnya