Pranala.co.id (GORUT), – Sekretaris Daerah (sekda) Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin apresiasi hasil penelitian mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STP-B) yang dilakukan di dua kecamatan yang ada di Gorut.

Menariknya Penelitian yang diapresiasi Sekda itu, dalam rangka penelitian pengembangan potensi pariwisata yang dapat mendorong kemajuan serta pertumbuhan ekonomi Gorontalo Utara.

Panglima ASN Gorut usai ditemui di ruang kerjanya mengatakan, hasil penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa di Gorut, dilaksanakan kurang lebih dua minggu, dinilai tidak hanya bermanfaat bagi kampus STP, namun juga memberi dampak terhadap pengembangan pariwisata serta sektor perekonomian kedepan.

“Satu hal di dalam penelitian ini dapat membantu Pemerintah daerah (Pemda) sendiri melakukan pembangunan atau penataan destinasi wisata Yang ada di daerah ini,” ungkap Ridwan Yasin, Selasa, (17/03/202)

Menurut Ridwan, Gorut sendiri memiliki destinasi wisata yang sangat potensial, meski di sisi lain masih banyak hal yang harus dibenahi dari segi keindahannya. “Kita ketahui bersama bahwa Gorut, salah satu daerah yang baik akan pariwisatanya, namun  pembangunan dan penataannya memang belum di tata secara baik,” Ungkap Ridwan.

Ia menambahkan, sejauh ini konsentrasi yang harus ditonjolkan oleh pemerintah desa melalui perencanaan tidak hanya bergerak pada infrastruktur, akan tetapi bisa bergerak dalam mendukung pengembangan potensi-potensi wisata lainnya.

” Adanya dana desa masyarakat dan pemerintah desa dapat berkolaborasi dalam mengembangkan potensi wisata diwilayah masing- masing,namun perlu diketahui perencanaannya terlihat kurang matang.” Ujarnya.

Lebih lanjut kata sekda Ridwan, kemajuan wisata di Gorut tidak dilakukan dengan cara modern, akan tetapi bagamana kita memanage dan mempertahankan kekayaan alam untuk menambah daya tarik wisatawan lokal maupun manca negara.

“Kita jadikan ini sebagai pegangan bahwa mengembangkan destinasi tdak dibangun secara modern tetap mempertahankan sumber daya alam kita. Misalanya yang tertarik masyarakat lokal, contoh pembangunannya dicor dengan beton, harusnya yang menarik buat wisatawan mancanegara bukan seperti itu tetapi yang alami,” tandasnya.

%d blogger menyukai ini: