Pranala.co.id – Layanan kapal perintis dari dan ke Gorontalo kembali normal usai dicabutnya surat pembatasan operasional oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kondisi itu diapresiasi oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer yang meninjau aktivitas penumpang di Pelabuhan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Sabtu (16/7/2022).
Layanan kapal perintis atau tol laut di semua daerah sempat dibatasi operasionalnya oleh Kementrian Perhubungan dengan alasan efisiensi di tengah pandemi covid-19. Pembatasan sejak tanggal 6 Juli 2022 itu belakangan dicabut tanggal 13 Juli 2022 dan meminta PT Pelni dan operator lainnya untuk menormalkan kembali operasional kapal perintis.
“Khusus di Pelabuhan Kwandang ini bahkan dihentikan sementara operasionalnya. Alhamdulillah sekarang sudah normal kembali. Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Gorontalo berterima kasih kepada Pak Menhub dan jajaran atas kebijakan tersebut,” kata Penjagub Hamka.
Sejak beberapa tahun terakhir Kemehub mengalokasikan program tol laut untuk sejumlah kapal orang dan barang serta kapal ternak di Gorontalo. Kapal kapal tersebut melayani beragam rute ke Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
Kapal perintis KM Sabuk Nusantara 97 pangkalan Pelabuhan Kwandang melayani rute Tarakan, Kalimantan Utara. Kapal perintis KM Sabuk Nusantara 76 pangkalan Pelabuhan Gorontalo melayani rute Luwuk, Sulawesi Tengah dan Ternate, Maluku Utara. Ada juga kapal perintis KM Sabuk Nusantara 113 di Tilamuta yang memiliki rute hingga Makassar, Sulawesi Selatan.
Dikatakan Penjagub, terhubungnya akses laut dari dan ke Gorontalo sebagai hal penting untuk menggerakkan ekonomi daerah. Tol laut tidak saja memudahkan perpindahan orang dan barang tetapi juga akses ternak dari dan ke Gorontalo. Terpenting lagi, berbiaya murah karena disubsidi oleh pemerintah.
“Beberapa Minggu lalu kita juga sudah menandatangani kerjasama dengan Pemerintah Kota Tarakan dalam hal perdagangan kedua daerah seperti pengiriman ternak dari Gorontalo dengan memanfaatkan keberadaan kapal perintis dan kapal khusus ternak. Ini tentu saja sebuah langkah maju kedua daerah,” imbuhnya.
Pada peninjauan tersebut sedang bersandar kapal perintis KM Sabuk Nusantara 116. Kapal pangakalan Tarakan akan berlayar dari Kwandang, Toli-toli hingga ke Tarakan. Ada sekitar 65 penumpang yang akan berlayar dengan biaya murah bersubsidi sekitar Rp90 ribu untuk rute terjauh.(Rilis)