Pranala.co.id – Kawasan Bandara Djalaluddin Gorontalo kembali ramai diperbincangkan usai dugaan pemalakan oleh oknum sopir taksi khusus bandara hingga ratusan ribu rupiah viral di media sosial, Kepala Seksi Keamanan dan Pelayanan Darurat, Ronny Biki mengungkapkan, itu hanya oknum.
Dimana kali ini yang menjadi korbannya adalah sopir rental. Dalam postingan vidio yang beredar, tertulis dugaan pemalakan itu terjadi saat sopir yang berasal dari Bolaang Mongondow Selatan masuk ke kawasan Bandara Djalaluddin untuk menjemput penumpang.
“So jaga ada pemalakan untuk (bagi) sopir-sopir dari luar, yang mo b jemput di dalam bandara. Bahkan ada kejadian barusan taksi rental dari Bolsel dorang minta akang uang Rp150.000 baru itu dorang kase lolos keluar dari bandara,” tulis pengirim pesan ke pemilik akun Tiktok yang mengunggah keluhan dari sopir rental.
Mengenai hal itu, Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo melalui Kepala Seksi Keamanan dan Pelayanan Darurat, Ronny Biki mengatakan, bahwa pihak bandara melarang keras tindakan seperti pemalakan ataupun pungli.
“Kalau pungli itu oknum, yang pasti (pihak) bandara tidak mengizinkan bahkan melarang itu,” ungkap Ronny saat di konfirmasi
Kepala Seksi Keamanan dan Pelayanan Darurat di Bandara Gorontalo itu juga menjelaskan, bahwa kasus serupa pernah terjadi dan yang bersangkutan langsung di undang.
“Dulu kan di medsos juga sering muncul (kasus serupa) lalu kami undang, kemudian diklarifikasi oleh oknum (sopir) taksi,” jelasnya
Sedangkan terkait pelarangan taksi online, taksi rental hingga bus untuk mengambil penumpang di Bandara Djalaluddin, Ronny menambahkan, bahwa pihaknya akan berdiskusi kembali dengan pihak-pihak terkait, di Pemerintah Provinsi Gorontalo.
” agar kita akan mendapat solusi terbaik bagi angkutan diluar maupun taksi khusus bandara,” pungkasnya.
Pewarta: Agung Nugraha