Pranala.co.id-Provinsi Gorontalo masuk dalam zona hijau penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Hal itu terungkap pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) vaksinator dan data encoder yang digelar oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Kamis (27/10/2022).

“Kita bersyukur sampai hari ini Gorontalo belum ada kasus yang teridentifikasi PMK. Sebenarnya kita zona hijau, tetapi karena Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah sudah terinfeksi, maka Gorontalo dikategorikan zona kuning artinya terancam dan harus waspada,” ungkap Kadis Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario.

Muljady menjelaskan, kunci untuk mengendalikan PMK dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, memperketat pengawasan lalu lintas ternak, dan kedua yakni dengan mempercepat vaksinasi hewan ternak.

“Makin cepat kita lakukan vaksinasi, insya Allah ternak-ternak di Gorontalo akan lebih aman. Kita peduli dengan para peternak yang terancam dengan penularan PMK yang sejauh ini sudah menyebar di 26 provinsi dengan jumlah hewan ternak yang terinfeksi lebih dari 500 ribu ekor,” kata Muljady.

Sementara itu Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Keswan, Nuryani Z menuturkan, bimtek vaksinator merupakan upaya untuk mendukung percepatan vaksinasi di Gorontalo. Kementan menargetkan vaksinasi di Gorontalo hingga akhir Desember 2022 bisa mencapai target yang sudah ditetapkan yakni sebanyak 257.949 ekor.

“Harapannya target vaksinasi ini bisa terealisasi,” ujar Nuryani.

Di tempat yang sama, Sekretaris Satgas Penanganan PMK Provinsi Gorontalo, Rusli W. Nusi mengatakan, pihaknya telah menerima 75 ribu dosis vaksin PMK dari Kementan. Vaksin tersebut akan digunakan untuk hewan ternak berkuku dengan jumlah yang tercatat pada Satgas Penanganan PMK Gorontalo sebanyak 263.020 ekor sapi, 107.588 kambing/domba, serta 11.744 ekor babi.

“Kami sudah mendapatkan arahan dari pusat terkait mitigasi PMK yang salah satunya menyangkut kebersihan lingkungan di sekitar ternak. Kami mohon hal ini juga menjadi perhatian vaksinator dan seluruh pihak terkait untuk menyosialisasikannya kepada peternak,” kata Kepala BPBD Provinsi Gorontalo ini.

Bimtek yang diikuti oleh 175 peserta akan berlangsung selama dua hari, dari 27 hingga 28 Oktober 2022. Pada hari pertama diisi dengan pemaparan materi dengan membagi peserta dalam dua kelompok, yaitu kelas vaksinator dan kelas data encoder. Hari kedua, peserta akan melakukan kunjungan lapangan untuk melakukan vaksinasi hewan ternak.(Rilis)

%d blogger menyukai ini: